Bintang Tsurayya Muncul, Tanda-Tanda Wabah Corona Berakhir?
cungkring.com : Wabah Corona membawa sikap manusia untuk menjadikan tawakal karena banyak hal-hal yang harus dilakukan selama terakhir. Namun, pakai ilmu untuk ikhtiar atau berusaha memprediksi yang akan dipertanyakan.
Seperti yang dilakukan oleh salah satu ulama Pakar Hisab dan Rukyat KH Muhammad Thobary Syadzily. Ia menggunakan ilmu falak (astronomi) dan ilmu hikmat As-Sirrul Jalil untuk memperkirakan waktu berakhirnya wabah Corona.
“Insya Allah wabah virus Corona ini akan berakhir dan akan diangkat oleh Allah kompilasi muncul Bintang Tsurayya atau Bintang Kartika atau Bintang Tujuh Bersaudari. Yaitu, sekitar pertengahan bulan Juni 2020 waktu shubuh di Buruj Sarathan (سرطان) atau Cancer, ”ungkap Ketua Lembaga Falakiyah PWNU Banten ini dilansir dari situs jatman.or.id, Selasa (14/4/2020).
Kiai Thobary juga membagikan prediksinya ini melalui laman akun Facebook pribadinya. Ia menjelaskan bahwa dalam astronomi, bintang Tsurayya atau Bintang Kartika adalah gugusan bintang-bintang yang paling kaya dengan kandungan logam.Dalam piringan galaksi spiral, bintang itu hanya ada dalam lengan-lengan spiral. Mereka adalah bintang-bintang termuda Bimasakti. Sedang bintang-bintang Cepheid klasik masuk ke dalam golongan bintang muda itu. Bintang yang mengembang dan mengempis periodis sehingga kecemerlangannya berubah-rubah.
Klaster terbuka (klaster terbuka) muda, maka disebut juga gugus galaktik (klaster galaksi). Gugusan ini berisi kumpulan hingga bintang di piringan galaksi, misalnya gugus Pleiades di rasi Taurus.
Kepastian tentang perubahan kemunculan bintang Tsurayya terhadap berakhirnya wabah corona, menurut kutipan dari Syekh Nawawi Al Bantani ini, sedikitpun tidak sesuai dengan (تأثير) karena hakekat yang terkait dengan Allah SWT sebagai Muatstsir (مٶثر).
Kiai Thobary menjelaskan lebih lanjut setiap wabah yang diturunkan Allah SWT ke muka bumi sudah menjadi tradisi zaman. Waktu berakhirnya pun telah ditentukan oleh Sang Penciptanya.
“Oleh karena itu, kita harus ikhlas, ridha dan menunggu menerimanya sambil berikhtiar. Ikhtiar dilakukan dengan berbagai cara untuk menangkalnya baik lahir maupun batin, ”tulis sang kiai.
Pimpinan Majelis Shalawat Syadziliyah Nusantara mengajukan beberapa bentuk ikhtiar yang bisa dilakoni bersama dengan membicarakan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah). Caranya, yaitu memperbanyak membaca istighfar, tahlil (لا الٓه الا الله محمد رسول الله), shalawat Nabi dan dzikir lainnya, kemudian tawakkal bagi-Nya.
Ketua Divisi Kajian Lembaga Dakwah PBNU ini juga mengajak bangsa Indonesia senantiasa berfikir positif dalam menghadapi virus Corona. Misalnya, mau mempraktikkan pola hidup sehat yang benar dari sisi ilmu kesehatan atau ikhtiar batin dengan ilmu ruhani.
"Kita harus memperbaiki urusan ini demi Allah juga meningkatkan ketaatan dengan bermodalkan empat hal," kata Kiai Thobary.
Hal pertama, pelajari dan pelajari sifat-sifat-Nya (العلم بالله). Kedua, takut kepada Allah (الخوف من الله). Ketiga, penuh harap dan optimis untuk-Nya (الرجاء فی الله). Keempat, selalu percaya semua tindak-tanduk kita selalu berada di pengawasan-Nya (المراقبة لله).
Sumber: okezone,com