Kenapa Kita Gampang Tertipu
cungkring.com: Kenapa kita gampang tertipu..Selamat kalian akan mendapatkan uang senilai 10juta rupiah. silahkan tulis alamat dan nomor rekening kalian dikolom komentar dibawah untuk pengiriman hadiahnya "tapi bohong". Itu adalah salah satu contoh dari penipuan yang sering sekali kita lihat di sms, email atau internet.
Tapi kalau dipikir-pikir dari ucapan bohong yang sudah kelihatan seperti itu kenapa kita masih gampang tertipu?
Simplenya karena manusia selalu memiliki "prasangka" ketika menerima informasi . Contohnya seperti kita melihat ada hp atau laptop keluaran terbaru, kita langsung mikir kalau barangnya pasti canggih atau kalau kita lihat makanan yang harganya mahal dikit pasti lebih enak.
Begitu juga kalau kita diberitahu kabar baik dari teman atau undian di internet abal-abal, pikiran kita pasti langsung punya prasangka. Karena semua itulah yang membuat kita langsung percaya.
Tahu gak sih kalau sifat manusia yang gampang dibohongi itu malah bisa dijadikan sebuah bisnis gelap yang merugikan banyak orang..!
Bisnis gelap itu dilakukan para hacker yang bernama rekayasa sosial atau social engineering. Tapi yang bikin seram, para hacker ini tidak perlu susah-susah nipu keamanan super canggih. Mereka cukup nipu bagian lemah sistemnya alias manusianya.
Untuk menguras saldo kita misalnya, para hacker ini tidak perlu menerobos sistem keamanan aplikasi-aplikasi yang kita punya. Cukup lewat telfon saja mereka bisa pura-pura mengaku dari customer service dan meminta pasword sekali pakai kita.
Atau bisa juga ngasih kabar palsu tentang keluarga yang kecelakaan dan ujungnya minta dikirimi uang. Bisa juga ngasih umpan pakai usb yang sudah terisi virus, sampai dengan ngestop sosmed seseorang buat selanjutnya diserang lewat email.
Social engineering justru bahaya sekali dibandingin cara ngehack lainnya. Saking bahanyanya mereka sudah berhasil membohongi banyak pihak diseluruh dunia. Dari perorangan sampai perusahaan besar sudah terkena dampaknya.
Bahkan saking jagonya mereka, biasanya butuh waktu sekitar 5bulan buat tahu kalau satu perusahaan sudah kena bobol. Kalau dihitung-hitung total kerugian diseluruh dunia dari jenis hack satu ini sudah sampai lebih dari 12Milliar Dollar AS. Uang yang bisa dipakai buat bikin 5bangunan monas atau kalau ditumpukin dalam lembaran 1Dollar tingginya masih lebih tinggi dari 100Gunung Everest. Fantastik bukan.
Makanya rekayasa sosial ini bukan sekedar prank biasa. Untuk menghadapi mereka kita harus terus jaga data pribadi kita dan kantor kita. Kita bisa mulai dengan jangan sembarangan naruh nomor handphone pribadi atau nomor rekening di akun sosmed kita.
Jangan mudah percaya sama email atau telfon yang mengaku dari institusi resmi dan meminta pasword kita. Jangan sembarangan mengirimkan uang keorang yang tidak kita kenal. Selalu cari tahu dulu siapakah mereka.
Kesimpulannya sekarang kita semakin ingat lagi untuk tidak sembarangan ngasih informasi tentang apapun dari kita kedunia maya atau sosmed. Apalagi orang yang ngaku mau ngasih hadiah.
0 Komentar
Post a Comment